Persyaratan Tumbuh
Selada tumbuh baik di dataran tinggi
(pegunungan). Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga.
Pertumbuhan optimal pada tanah yang subur banyak mengandung humus, mengandung
pasir atau lumpur. Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-20 0C,
pH tanah antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan.
Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau
penyiraman yang cukup.
Budidaya Tanaman
1. Benih
Beberapa jenis selada yang banyak
dibudidayakan antara lain adalah :
- Selada mentega atau juga disebut selada bokor/selada daun. Bentuk kropnya bulat, akan tetapi lepas/keropos.
- Selada (heading lettuce) atau selada krop. Bentuk krop ada yang bulat ada pula yang lonjong/bulat panjang. Kropnva padat/kompak.
2. Persemaian
Biji dapat langsung ditanam di
lapangan, tetapi pertumbuhan tanaman lebih baik melalui persemaian. Sebelum
disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat (500C) atau dalam
larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam. Benih disebar merata pada bedengan
persemaian dengan media berupa campuran tanah + pupuk kandang/kompos (1:1),
kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi
naungan/atap screen/kasa/plastik transparan. Persemaian ditutup dengan screen
untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke
dalam bumbunan yang terbuat daun pisang/pot plastik dengan media yang sama
(tanah + pupuk kandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap
ditanam di lapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki empat sampai
lima daun.
3. PengolahanTanah
Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm.
Kemudian diberi pupuk kandang kuda atau sapi + 10 ton/ha, diaduk dan diratakan.
Kemudian tanah dibuat bedengan lebar 100-120 cm. Apabila benih akan di tanam
langsung, maka dibuat alur/garitan dengan cangkul yang dimiringkan. Jarak
antara garitan + 25 cm. Tetapi apabila benih disemaikan terlebih dahulu
maka dibuat lubang tanam dengan jarak 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm.
4. Penanaman
Penanaman secara langsung dilakukan
dengan cara benih ditabur dalam garitan yang telah ditentukan. Jika melalui
persemaian, bibit ditanam dengan jarak tanam seperti tersebut di atas, sehingga
dalam satu bedengan dapat memuat 4 baris tanaman.
5. Pemupukan
Selain pupuk kandang, diperlukan
pupuk nitrogen. Pada umur 2 minggu setelah tanam, pupuk N diberikan di dalam
garitan sejauh + 5 cm dari tanaman. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah.
Dosis pupuk N + 60 kg N/ha atau 300 kg ZA/ha. Pupuk tersebut dapat
diberikan dua kali dengan selang 2 minggu.
6. Pemeliharaan
Penjarangan dilakukan jika penanaman
dilakukan secara langsung. Penyiraman dilakukan tiap hari sampai selada tumbuh
normal (lilir), kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati,
segera disulam dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 hari
setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan waktu
pemupukan pertama dan kedua.
7. Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman
selada antara lain kutu daun (Myzus persicae) dan penyakit busuk akar
karena Rhizoctonisap . Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang
menyerang. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisida yang aman sesuai
kebutuhan dengan memperhatikan ketepatan pemilihan jenis, dosis, volume semprot
waktu, interval aplikasi dan cara aplikasi.
8. Panen dan Pascapanen
Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur +
2 bulan. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman dengan
akar-akarnya atau memotong pangkal batang. Tanaman yang baik dapat menghasilkan
+ 15 ton /ha. Selada cepat layu, sehingga untuk menjaga kualitasnya,
harus ditempatkan di wadah berisi air (biasa dilakukan di pasar tradisional).
Sumber Balitsa
No comments:
Post a Comment